Wednesday, February 24, 2016

Obat Tradisional Kurang Darah (Anemia)

//reyjewish01.blogspot.com/2016/02/obat-tradisional-kurang-darah-anemia.html
Cara mengobati kurang darah atau anemia sebenarnya cukup simpel, yaitu dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung zat besi. Kandungan zat besi (Fe) sebenarnya cukup banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari seperti hati, jantung, kuning telur, ragi, kerang dan kacang-kacangan.

Beberapa jenis buah-buahan juga kaya akan zat besi seperti aprikot, jeruk, bit hijau dan prume. Salah satu buah yang baik dikonsumsi oleh penderita anemia adalah jambu biji, karena mengandung vitamin B1, vitamin C, dan zat besi. Jambu biji dan jeruk termasuk buah yang mudah didapat.

Obat Tradisional Kurang Darah (Anemia)


Ada beberapa jenis tanaman obat yang juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi anemia. Tanaman tersebut terutama yang mengandung vitamin B12, misalnya jagung, bunga matahari, kedelai, dan kacang tanah. Sedangkan tanaman yang digunakan secara empiris untuk menangani anemia adalah bayam duri, tapak liman, lempuyang wangi, daun kacang panjang, dan kacang hijau.

Berikut ini beberapa resep tanaman obat tradisional untuk mengatasi anemia atau kurang darah:

Bayam duri

Bayam duri (Amaranthus spinosus L.) mengandung banyak zat besi, garam fosfat, vitamin A, C, dan K. Kandungan lainnya, amarantin, kalium nitrat, dan piridoksin.

Ambil setengah genggam bayam duri. Cuci bersih, lalu giling halus. Selanjutnya, tambahkan setengah cangkir air matang. Setelah diperas dan disaring hanya untuk diambil airnya, tambahkan satu kuning telur ayam dan 1 sdm madu. Aduk campuran itu hingga rata. Ramuan tersebut untuk sekali minum, dilakukan 2x sehari.

Tapak liman

Tapak liman (Elephantopus scaber) mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Hasil penelitian menyebutkan kandungan zat besi pada akar dan daun tanaman tapak liman, kadar zat besi dalam akar sebesar 45,4 mg% dan pada daun 30,2%.

Ambil tiga batang tapak liman, cuci, lalu rebus dengan 3 gelas minum sampai airnya tinggal tiga perempatnya. Setelah dingin saring, lalu tambahkan madu secukupnya. Ramuan ini untuk sekali minum. Dalam sehari dianjurkan minum 2x.

Lempuyang wangi

Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum), tumbuh liar di hutan-hutan jati. Hasil penelitian pada kelinci menunjukkan ada peningkatan kadar Hb dan jumlah eritrosit setelah kelinci diberi infus rimpang lempuyang wangi selama 16 hari.

Ambil ½ jari rimpang lempuyang wangi. Setelah dicuci dan dipotong seperlunya, rebus dengan air sebanyak 4 ½ gelas minum hingga tinggal kira-kira setengahnya. Sesudah dingin saring dan tambahkan madu seperlunya. Ramuan ini juga untuk sekali minum. Minum 2x sehari.

Daun kacang panjang

Bahan lain yang bisa dipakai untuk mengatasi anemia adalah daun kacang panjang (Vigna sinensis).

Cuci bersih setengah genggam daun kacang panjang, lalu diasapkan sebentar. Konsumsilah sebagai urap pada saat makan. Sebaiknya dikonsumsi 2x sehari.

Kacang hijau

Obat tradisional anemia yang mudah didapat tentu saja kacang hijau (Phaseolus radiatus L.). Kacang hijau mengandung vitamin B1, B12, dan niacin.

Sediakan 1 cangkir kacang hijau. Setelah dicuci, campur dengan 2 gelas minum air, rebus hingga tersisa sekitar ¾-nya. Setelah suam-suam kuku, minumlah air rebusan itu. Lakukan itu 2x sehari.

Nah, itulah beberapa ramuan tradisional untuk mengatasi anemia alias kurang darah. Selain menggunakan pengobatan tradisional imbangi juga dengan mengkonsumsi suplemen penambah darah. Dan satu lagi, biasakan gaya hidup sehat mulai dari sekarang!

No comments:

Post a Comment